Hubungan HUBUNGAN ANTARA SIKAP SABAR DAN HUSNUDZON DENGAN MANAJEMEN STRES PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
Isi Artikel Utama
Abstrak
Latar Belakang: Stres merupakan hal yang harus segera ditangani dan diselesaikan. Jika hal ini tidak dapat ditangani akan menimbulkan suatu gangguan dalam penyelesaian pekerjaan tersebut.1 Tindakan manajemen stress dalam menangani Stres tersebut dapat terjadi dalam proses perkuliahan. Mengetahui hal tersebut, dalam penelitian tingkat stres mahasiswa kedokteran yang dilakukan di Iran pada tahun 2008 didapatkan hasil 26.22% stres ringan, 20.5% stres sederhana dan 14.75% stres tinggi. Pada umumnya seluruh mahasiswa kedokteran akan melalui tahapan yang sama namun dengan cara dan hasil yang berbeda-beda. Melihat keadaan peralihan masa SMA ke masa perkuliahan, pasti banyak dari mereka merasakan perubahan pola pikir dan pola pembelajaran yang jauh berbeda. Contohnya pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Salah satu pembelajaran yang menggambarkan perbedaan masa SMA dan perkuliahan pada FK UNIMUS adalah pembelajaran Blok Basic Medical Science. Dalam proses ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah faktor pengetahuan agama islam yang didalamnya terdapat sikap akhlakul karimah. Akhlak menjadi salah satu pokok dalam ajaran agama islam. Karena akhlak merupakan salah satu indikator dalam menilai tingkat keimanan seorang umat. Dalam Al-quran dijelaskan adanya printah allah tentang melakukan usaha demi kebaikanya sendiri yang tersirat disampaikan Allah dalam firmanya didalam Al-quran, Q.S. Ar-Rad (13: 11).
Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif, observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner yang terdiri dari sikap sabar, husnudzon dan manajemen stres. Analisis bivariat sikap sabar dengan manajemen stres dan sikap husnudzon dengan manajemen stres menggunakan uji korelasi spearman. Sampel penelitian adalah mahasiswa FK Universitas Muhammadiyah Semarang Angkatan 2020 yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling.
Hasil: Ada hubungan signifikan dengan arah korelasi positif dan kekuatan korelasi sangat kuat. Sikap sabar dengan manajemen stres didapatkan hasil p-value 0,000 dan korelasi 0,984, sedangkan sikap husnudzon dengan manajemen stres didapatkan hasil p-value 0,000 dan korelasi 0,856.
Kesimpulan: Semakin baik sikap sabar dan sikap husnudzon yang dilakukan, maka semakin tinggi kemampuan untuk memanajemen stres, dan sebaliknya.
Kata Kunci: Sikap Sabar, Sikap Husnudzon, dan Manajemen Stress.