SINERGI FITOKIMIA DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) SEBAGAI ANTIINFLAMASI ALAMI PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) SINERGI FITOKIMIA DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) SEBAGAI ANTIINFLAMASI ALAMI PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

Isi Artikel Utama

Nurwani Purnama Aji Nurwani
Innayah Azquri Nabella

Abstrak

Daun kelor mengandung senyawa quercetin yang dikenal sebagai antioksidan kuat dan mampu menghambat enzim COX-2, sementara jahe merah mengandung gingerol, yang memiliki sifat antiinflamasi melalui penghambatan siklooksigenase-2 (COX-2) dan sitokin pro-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah kombinasi ekstrak daun kelor dan jahe merah memberikan efek sinergis sebagai antiinflamasi serta menentukan dosis yang paling efektif dari kombinasi tersebut, mengingat potensinya sebagai obat herbal dengan sifat antiinflamasi.


Penelitian ini menggunakan metode pengujian dengan menginduksi edema pada telapak kaki mencit menggunakan karagenan. Volume edema kemudian diukur dengan pletismometer untuk menilai efektivitas kombinasi ekstrak.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun kelor dan jahe merah memberikan efek antiinflamasi yang signifikan, terutama pada dosis kombinasi 35 mg/KgBB kelor dan 100 mg/KgBB jahe merah, dengan inhibisi edema mencapai 92,25% pada waktu ke-6. Namun, peningkatan dosis jahe merah (200 mg/KgBB) menghasilkan efek yang lebih rendah. Penelitian ini mengindikasikan adanya efek sinergis dari kombinasi kedua ekstrak tersebut dalam mengurangi peradangan, tetapi variasi dosis harus diperhatikan untuk mendapatkan efektivitas optimal.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Nurwani, N. P. A., & Nabella, . I. A. (2025). SINERGI FITOKIMIA DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) SEBAGAI ANTIINFLAMASI ALAMI PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus): SINERGI FITOKIMIA DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) SEBAGAI ANTIINFLAMASI ALAMI PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus). Jurnal Komunitas Farmasi Nasional, 4(02). Diambil dari https://jkfn.akfaryarsiptk.ac.id/index.php/jkfn/article/view/143
Bagian
Articles

Referensi

Anisa, N. (2020). Aktivitas Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Antiinflamasi: Systematic Literature Review (Uin Syarif Hidayatullah Jakarta).

Christianty, F. M., Sulistyaningrum, G. D., Fajrin, F. A., & Holidah, D. (2016). Aktivitas Minyak Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubrum) terhadap Nyeri Inflamasi pada Mencit Balb-C dengan Induksi CFA (Completed Freund’s Adjuvant). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(3), 620–624.

Departemen Kesehatan RI. (1985). Cara Pembuatan Simplisia. Ditjen POM Depkes.

Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan RI Indonesia.

Kemenkes RI. (2017). Farmakope Herbal Indonesia. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (II).

Kulsum, Umi . Qomariah, Nur. Wulandari, A. (2020). Penerapan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Teh Celup Kulit Jeruk Sebagai Diversivikasi Produk Pertanian. 2(2).

Marhaeni, L. S. (2021). Daun Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Sumber Pangan Fungsional dan Antioksidan. Agrisia, 13(2), 40–53.

Satriyani, D. P. P. (2021). Review artikel: Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.). Jurnal Farmasi Malahayati, 4(1), 31–43.

Wulan, H., Pirnama Widagdo, D., & Aulia, C. (2021). Potensi Ekstrak Etanol Daun Kelor sebagai Antiinflamasi, Penetapan Kadar Flavanoid Total. Media Farmasi Indonesia, 16(2), 1693–1697